Tragedi Mumbai, Teror Paling Berdarah Sepanjang 2008


Seorang tentara Natioanl Security Guarg (NSG) India mengawasi hotel Taj Mahal dalam operasi pembebasan sandera/AFP


Tragedi Mumbai, Teror Paling Berdarah Sepanjang 2008


SEJAK tragedi penyerangan menara kembar World Trade Center Amerika Serikat pada 11 September (11/9) 2001 silam, aksi teror seolah tak pernah berhenti dan kerap mengisi perjalanan tahun demi tahun.

Memang 11/9 bukanlah aksi teror pertama yang sudah merenggut korban jiwa. Namun setidaknya ini merupakan awalan dari rangkaian teror berikutnya hingga 2008.

Jika 2002, terjadi tragedi Bom Bali I yang menewaskan lebih dari 200 orang. Pada 2003, bom Cassablanca Maroko menewaskan 40 lebih, 2004 bom kereta menewaskan 199 orang di Madrid Spanyol, 2005 bom di kereta dan bus di London menewaskan 52 orang, di penghujung 2008, dunia dikejutkan dengan teror Mumbai India yang merupakan teror paling berdarah selama tahun ini.

Catatan di atas memang bukan satu-satunya aksi teror yang terjadi di masing-masing tahun. Namun peristiwa tersebut merupakan yang terbesar dalam jumlah korban tewas.

Demikian dengan teror Mumbai yang setidaknya menewaskan 180 orang dalam serangan yang berlangsung selama 160 jam itu lebih itu.

Tak hanya dalam korban jiwa, teror Mumbai juga membuat hubungan India dan Pakistan memanas. Pemerintah India menuding kelompok militan Pakistan merupakan dalang dibalik teror di kota bisnis dan wisata ternama India itu. Berdasarkan fax yang diterima media nasional India, kelompok Deccan Mujahidien mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun pemerintah India meyakini lain, teror ini merupakan ulah Lashkar e-Taiba. Kelompok militan asal Pakistan yang pernah melakukan penyerangan Gedung Parlemen India pada 2001. Organisasi ini juga masuk dalam daftar teroris PBB karena dianggap memiliki jariangan dengan Al Qaeda.

Selain mengincar warga negara Amerika Serikat dan Inggris, pelaku teror juga mengincar warga Israel. Mereka disandera selama beberapa jam dan sebagian tewas.

Serangan bermula pada Rabu malam 26 November sekira pukul 10. Setelah membajak kapal milik nelayan, penyerang langsung masuk ke kota Mumbai dan menyerang beberapa lokasi yang kerap didatangi warga asing, seperti hotel, cafe, dan sarana transportasi. Selain hotel dan pusat Yahudi, ada lokasi lain yang menjadi target serangan, yaitu stasiun kereta api Chatrapati Shivaji Terminus (CST), kafe Leopold, Rumah Sakit Cama, dan kantor polisi.

Hotel Taj Mahal, Oberoi, dan pusat ibadah Yahudi Rumah Nariman, merupakan tiga tempat yang paling diincar pelaku penyerangan yang menggunakan senjata otomatis AK-47, granat tangan, dan bom tersebut. Hotel Taj Mahal merupakan tempat terakhir yang berhasil dibebaskan National Security Guard (NSG) atau pasukan khusus India pada Sabtu pagi 29 November.

Jumlah korban tewas mencapai lebih dari 180 orang, termasuk belasan polisi Mumbai, warga asing dari AS, Inggris, dan Israel, serta sembilan pelaku.
sumber:(http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/12/24/18/176656/tragedi-mumbai-teror-paling-berdarah-sepanjang-2008-1/tragedi-mumbai-teror-paling-berdarah-sepanjang-2008-1)

0 komentar: